Pengolahan Bahan Kayu
Setiap
malam kita tidur dengan enak di tempat
tidur yang terbuat dari kayu. Apakah kalian berpikir dari manakah tempat tidur
dari bahan kayu tersebut? Benar……dari hutan, lalu bagaimanakah kayu diolah
hingga menghasilkan barang jadi? Siapakah yang terlibat dalam pekerjaan ini?.
Joko adalah seorang pembibit hutan. Ia bekerja
seharian di alam terbuka. Ia mempunyai hutan produksi. Kalian bisa menyebutnya
sebagai petani penanam pohon di hutan. Ia mengenal macam-macam pohon di hutan .
Bila pohon-pohon itu sudah cukup besar, ia menebangnya.
Wawan seorang pekerja di pabrik penggergajian. Ia menggergaji pohon-pohon
yang ditebang di hutan. Di pabrik ini ia belajar bagai- mana pisau gergaji
dipasang.
Didi seorang pengontrol kualitas dari kayu.
Sebenarnya tidak ada jenis pohon yang sama persis. Kita bisa melihat perbedaan
setiap jenis pohon dari potongan–potongan kayu. Didi belajar mengenai
macam-macam kayu sewaktu bersekolah dulu. Dengan modal keterampilannya,
ia bekerja di pabrik milik seorang teman. Ia membeli kayu-kayu tersebut
kemudian dibawa ke pabrik penggergajian.
Yahanto adalah seorang pengusaha kayu. Ia mengerti
banyak harga-harga kayu. Ia membeli kayu-kayu tersebut dari seorang petani hutan atau kayu dari pabrik penggergajian,
setelah itu, ia menjualnya kembali.
Yudistiro adalah seorang pembuat tempat tidur dan
mebel. Ia merancang pembuatan tempat tidur dan mebel-mebel. Semua itu Ia pelajari
di Sekolah Menengah Kejuruan. Ia memahami bagaimana proses pembuatan tempat tidur
dan mebel tersebut di pabrik. Setelah itu, barulah dijual di toko-toko.
Agus adalah seorang pedagang toko. Ia belajar di sekolah khusus
dagang. Ia mengetahui harga-harga tempat tidur yang ada di tokonya.
Tahukah Anda sekalian, berapa banyak profesi yang
terlibat pengerjaan kayu? Ya…..tentu banyak. Semuanya harus memahami perkayuan.
Apakah Anda sekalian tertarik untuk memahami pekerjaan perkayuan?
Kayu
merupakan bahan bangunan alam. Artinya kayu dapat diperoleh di alam bebas atau
yang disebut hutan. Hutan di Indonesia dikelola oleh pemerintah, termasuk penebangannya.
Namun, sekarang ini penebangan kayu di hutan-hutan Indonesia banyak yang diserahkan kepada peru-sahaan penebangan
swasta. Setelah memperoleh izin dari Departemen Kehutanan. Untuk menjaga
kelestarian hutan agar tidak terjadi lahan atau hutan gundul akibat penebangan,
dilakukan reboisasi oleh para penebang. Para penebang diwajibkan menanam
kembali pohon pada lokasi penebangan.
Kayu hasil penebangan dijual kepada pedagang dalam
bentuk balok besar atau glondongan. Selanjutnya diolah kayu tersebut, diberi tanda
cap dan tanggal penebangan. Untuk mengangkut kayu harus ada surat-surat lengkap
dari Departemen Kehutanan. Pengolahan kayu mulai dari glondongan menjadi bahan
kayu berupa balok dapat dilakukan di hutan dengan cara digergaji manual atau
gergaji mesin. Bisa juga dibawa ke pabrik untuk diolah dengan mesin-mesin
pengerjaan kayu.
Cara
mengangkut kayu dari hutan ke pabrik pengolahan dilakukan melalui darat dengan
cara meng-gunakan tenaga binatang, seperti gajah, kuda atau dengan alat berat
seperti traktor, kemudian diangkut oleh truk
Kayu
dapat juga diangkut melalui laut atau sungai. Bila melalui sungai, dilakukan
dengan cara kayu dihanyutkan. Setelah kayu sampai di laut, kayu tersebut diangkut
oleh kapal laut.
Coba
Anda sekalian perhatikan benda-benda yang ada di dalam kelas! Sebutkanlah
benda-benda mana yang terbuat dari bahan Kayu?.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar